Jumat, 19 Oktober 2012

teknologi informasi dan komunikasi

Teknologi Informasi Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik

Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference

Kamis, 18 Oktober 2012

teknologi notebook

Acer telah mengumumkan mereka ramping, ringan dan kuat Acer Aspire laptop S3, yang tendangan memulai membunuh Ultrabooks yang akan mengambil pasar oleh badai. Kami punya tangan kami pada model pra-produksi awal untuk mengetahui bagaimana kapal ini portabel awal adalah membentuk.
‘Ultrabook’ adalah istilah yang diciptakan oleh Intel, yang telah berusaha untuk memperkuat pasar laptop. Ini pada dasarnya standar longgar, desain dan spesifikasi, yang bertujuan untuk memberikan laptop kuat dengan desain portabel dan ringan.
Intel dan mitra-mitranya telah cerdik tentang apa yang merupakan Ultrabook, tapi kita tahu bahwa salah satu faktor terbesar adalah ketebalan. Intel menyatakan bahwa laptop 13-inci harus di bawah 18mm pada titik paling tebal, akan naik ke 21mm untuk model 15-inci. Ultrabooks juga harus menggunakan prosesor Intel Core i5 atau i7 prosesor tegangan rendah, dan mencapai 5 jam masa pakai baterai. Intel telah menyatakan bahwa target harga harus £ 999, tetapi tidak ada persyaratan mutlak untuk memenuhi pedoman ini.

Acer Aspire S3 Ultrabook: Fitur dan membangun

The 13.1-inch Aspire S3 adalah indah ditata, dan kepala turner dijamin. Ini menarik komentar tertarik dan pertanyaan di mana pun kita membawanya, sebagai teman dan orang asing memandang iri pada garis tipis yang bersih, dan tubuh aluminium berkelas.
Gaya adalah jelas mirip dengan MacBook Air, dengan desain unibody logam, dimana sisa keyboard dan pergelangan tangan adalah satu bagian dari aluminium dan magnesium alloy, yang menjaga benar-benar ringan.
Laptop beratnya hanya 1.36kg, dan hanya berukuran 18mm pada titik paling tebal, sehingga lebih ramping dan lebih ringan dari MacBook Air. Ini sangat tipis bahwa 2 USB port, AC soket dan port HDMI terletak di bagian belakang, karena tidak ada ruang di sisi chassis ‘.
Keyboard baik spasi dan mudah untuk mengetik pada, meskipun isn’ta ada banyak bantalan, dan kami tidak merasa nyaman untuk digunakan. Kita sering membuat kesalahan, tidak melalui menekan tombol yang salah, tetapi karena kita hanya menekan tombol tidak mendaftar. Jika ini adalah laptop utama Anda, ini dengan mudah bisa menjadi frustasi.
Layar terang dan pin tajam, dengan resolusi native 1366×768, dan film tampak hebat. S3 fitur layar Super-TFT, yang membantu kejelasan dan semangat, tetapi akan memantulkan cahaya lebih dari panel matte. Namun, kami tidak menemukan masalah ini, dan tampaknya bahwa Acer telah menemukan jalan tengah yang baik untuk laptop ini serbaguna.

Acer Aspire S3 Ultrabook: Kinerja

Acer Aspire S3 kita terakhir ini didukung oleh prosesor Core i7 Intel tegangan rendah, dengan clock speed 1,7 GHz dan RAM 4GB, yang menikah kinerja yang baik, tanpa kekuatan menenggak dan baterai. Ini berarti bahwa air mata strip dari MacBook Air Core i5 bertenaga dalam hal kecepatan, meskipun lebih ringan dan tipis.
Dalam tes lab kami, kami menemukan kinerja pengolahan yang sangat baik, yang di atas sana dengan laptop mid-range, meskipun sebagian kecil dari ukuran. Hal ini berarti dapat menangani setiap tugas hari dengan mudah. Anda bisa mengedit nyaman HD video dan foto saat Anda sedang bergerak, sesuatu yang portabel anggaran akan berjuang dengan.
Kemampuan video itu tidak begitu mengesankan, dan Intel HD grafis, yang dibangun ke chip Sandy Bridge, kinerja yang ditawarkan terbatas. Ada kekuatan yang cukup untuk menonton video HD, namun permainan dan program intensif lainnya akan keluar dari pertanyaan.
Dalam tes baterai kita hardcore, kami mendapat lebih dari tiga jam dari Acer Aspire S3, yang akan diterjemahkan ke dalam sekitar lima jam sehari-hari digunakan, seperti email dan menulis dokumen. Ini tidak spektakuler, tapi sangat erat cocok dengan MacBook Air.
Salah satu atribut S3 Aspire yang paling mengesankan adalah seberapa cepat boot ke Windows. Menggunakan teknologi Intel boot baru, kami berada di Windows 7 dan sepenuhnya mampu menggunakan OS dalam waktu 14 detik dari menekan tombol power. Rasanya sangat cepat, dan ini memberikan sebuah alasan yang baik untuk membeli.

Acer Aspire S3 Ultrabook: Spesifikasi

Selain dari prosesor quad-core 1.7GHz Intel Core i7 2637M adalah drive 128GB SSD, yang menawarkan penyimpanan yang cukup untuk sehari-hari. Jika ini adalah menjadi laptop hanya Anda, Anda akan perlu berinvestasi dalam hard drive portabel atau akses awan.
Ada web cam dibangun ke tutupnya, dan kapal-kapal laptop dengan Windows 7 Home Premium, yang merupakan pilihan yang agak aneh, ketika kita merasa bahwa ultrabook notebook tipis harga murah terbaik ini akan paling populer dengan profesional.

Acer Aspire S3 Ultrabook: Putusan

Acer Aspire S3 adalah portabel mengesankan, yang menawarkan kekuatan yang luar biasa dalam desain yang sangat ringan.
Kami benar-benar senang bahwa ini pernikahan daya komputasi yang tepat, dan desain besar akhirnya memiliki sebuah rumah di pasar PC. Kami berharap bahwa masalah-masalah kecil kita berpengalaman akan disetrika keluar dalam waktu untuk rilis penuh, dan memungkinkan laptop ini menjadi tolok ukur apa yang bisa dicapai di bawah merek Ultrabook.
Harga notebook S3 Aspire diharapkan untuk memukul rak pada akhir Oktober / awal November dan harga Inggris adalah sebagai berikut:
£ 699 Intel Core i5 HDD 320GB &
£ 899 Intel Core i7 & HDD 500GB
£ 1099 Intel Core i5 & SDD 240GB